Pohon jagung merupakan bagian dari famili Graminae (rumput-rumputan). Tanaman ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Terutama buahnya dijadikan sebagai makanan pokok.
Buahnya menjadi sumber penghasil karbohidrat. Sering dinikmati manusia sebagai bahan pangan. Baik dinikmati secara langsung atau pun diolah menjadi olahan seperti pop corn dan lain sebagainya.
Sementara pohonnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Tentunya, ini menjadikannya sebagai tanaman unggulan dari sektor pertanian.
Bicara mengenai morfologi jagung, tanaman ini memiliki akar serabut dengan tiga jenis akar. Di antaranya adalah akar seminal, akar adventif dan akar kait yang berfungsi sebagai penyangga.
Biasanya, panjangnya sekitar 25 cm. Ketika tumbuh, akar ini biasanya terlihat di permukaan tanah.
Untuk batangnya berbentuk silinder. Batangnya tidak bercabang dan tidak berlubang. Hanya saja, batangnya beruas-rusa.
Diameter batang sekitar 3-4 cm. Sementara ketinggiannya bisa mencapai 3 meter. Tergantung pada varietas yang ditanam.
Ketika sudah memasuki usia produktif, jagung mulai menunjukkan bunganya. Bunga jantan dan betina letaknya berada dalam satu tanaman yang sama.
Bunga jantang biasanya terletak pada ujung batang. Sementara bunga betina berada di bagian daun ke 6 dan 8 dari lokasi bunga jantan.
Bunga betina akan dilindungi semacam rambut. Rambut ini cukup panjang. Rambut penutup ini disebut dengan Carpel.
Apabila sudah terjadi pembuahan, muncullah tongkol yang terlihat di ruas batang. Biasanya, tanaman dapat memunculkan lebih dari satu tongkol. Dan satu tongkol ini akan tersusun dari sekitar 400 biji jagung.
Petani bisa melakukan pemanenan sesuai jenisnya. Ada yang dipanen ketika masih muda. Ada juga yang dipanen ketika jagung sudah tua. Semua itu dilakukan sesuai dengan kebutuhan atau permintaan pasar.
Itulah kurang lebih informasi mengenai pohon jagung. Selagi Anda bisa melakukan perawatan dengan baik, tanaman dapat menghasilkan tongkol jagung bermutu.