Ibadah Haji Dilaksanakan Pada Bulan Apa Dalam Tanggalan Hijriah?

 

Apakah kamu bertanya tentang Ibadah Haji Dilaksanakan Pada Bulan Apa Dalam Tanggalan Hijriah? Di bawah ini adalah penjelasan lengkap tanggal atau waktu pelaksanaan ibadah haji dan penjelasan urutan pelaksanaan ibadah haji.

Menunaikan ibadah haji merupakan salah satu kewajiban dan termasuk dalam rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu.

Sebagai rukun Islam kelima, haji wajib dilakukan oleh umat Islam yang mampu memiliki kemampuan secara finansial dan fisik. Jadi jika kamu sudah mampu segera daftar haji ke biro perjalanan haji dan umrah.

Dalam artikel ini Kami akan menjelaskan kepadanya tentang proses menunaikan haji, dan penjelasan jawaban tentang pertanyaan Ibadah Haji dilaksanakan pada bulan apa?.

Saat melaksanakan ibdah haji, seorang muslim akan melakukan beberapa rangkaian amalan haji antara lain: wukuf Arafah, mabit Muzdalifah dan Mina, melakukan tawaf di Ka’bah dan melakukan Sa’i.

Saat melaksanakan ibadah haji, setiap muslim pastinya memiliki harapan agar setelah melaksanakan ibadah haji menjadi haji yang mabrur.

Ibadah Haji Dilaksanakan Pada Bulan Apa Dalam Tanggalan Hijriah?

Ibadah haji dilakukan di bulan haji yaitu bulan Dzulhijjah, tepatnya saat dimulainnya wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, hari Nahr pada tanggal 10 Dzulhijjah, dan hari Tasyrik pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Saat melaksanakan ibadah Haji, semua prosesnya harus dilakukan secara berurutan sesuai dengan yang terlah disyariatkan.

Urutan dan Tata Cara Melaksanakan Ibadah Haji

Untuk urutan dan tata cara melaksanakan ibadah haji berdasarkan beberapa sumber adalah sebagai berikut :

1. Ihram

Hal pertama yang harus dilakukan saat melakukan ibadah haji adalah berihram.

Pada tahap ini, jemaah haji mengunakan pakaian ihram dan mengucapkakn niat haji. BeriIhram dilakukan saat melakukan miqat.

Pakaian Ihram yang dikenakan pada jamaah laki-laki berbeda dari jamaah perempuan.

Pakaian ihram untuk pria adalah kain tanpa jahitan yang terdiri dari

Dua lembar kain, satu kain untuk menutupi bagian bawah pusar sampai mata kaki dan kain yang lainnya digunakan untuk menutupi tubuh.

Sedangkan pakaian ihram untuk wanita, itu seperti pakaian sehari-hari yang berwarna putih.

Juga dianjurkan sebelum memulai haji, jemaah diharuskan mandi dan berwudhu, memotong kuku, mencukur kumis, bulu kemaluan dan bulu ketiak.

2. Wukuf di Padang Arafah

Urutan selanjutnya pelaksanaan haji adalah wukuf.

Wukuf di Arafah inilah yang membedakan antara haji dan umrah. Selama melaksanakan umrah, wukuf di arafah ditidadakan.

Berkumpul di Padang Arafah untuk beberapa saat dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga menjelang fajar di 10 Dzulhijjah.

Wukuf bisa melakukan dimana saja selama masih berada di tanah Arafah.

Sambil menunggu waktu memasuki wukuf, jamaah hendaknya banyak berdzikir dengan membaca takbir, tahmid, istighfar dan bacaan dzikir lainnya

3. Melaksanakan Thawaf Ifadhah

Setelah melakukan wukuf, jemaah haji selanjutnya melakukan tawaf ifadhah.

Tawaf adalah kegiatan mengelilingi Ka’bah sambil melantunkan talbiyah.

Tawaf dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di tempat yang sama.

Meskipun tawaf dapat dikerjakan kapan saja setelah tanggal 9 Dzulhijjah, tetapi disunnahkan dilakukan pada hari tasyrik di tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

Tidak ada daya dan daya kecuali, Yang Maha Tinggi, Yang Maha Agung.

4. Sa’i

Pernahkah Anda mendengar tentang bukit Safa dan Marwah? Ya, ini adalah dua yang bukit yang terkenal dalam cerita Siti Hajar saat dia mencari sumber air untuk Ismail kecil.

Siti Hajar bolak-balik antara Safa dan Marwah sebanyak 7 kali.

Sampai akhirnya, Siti Hajar akhirnya melihat mata air yang sekarang kita kenal dengan air zam-zam.

5. Mabit di Muzdalifah

Mabit di Muzdalifah dalam bahasa berarti bermalam atau berhenti sejenak di Muzdalifah setelah melakukan wukuf Padang Arafah.

Selama Muzdalifah, para jemaah haji juga mengambil empat puluh sembilan atau tujuh puluh batu kerilil untuk melemparkan jumrah di Mina setelahnya.

Di Muzdalifah, para jemaah haji melakukan mabit atau bermalam sampai waktu tengah malam. Atau yang terbaik samapai selesai sholat subuh.

Setelah itu, seluruh jemaah haji maju ke Mina sambil membaca talbiyah dan dzikir.

6. Melemparkan Jumrah Aqabah

Di Mina setelah meletakan barang bawaan, jemaah haji bersiap untuk melempar Jumrah Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah dengan tujuh kerikil, dan masing-masing lemparan disertai dengan membaca Bismillahi Allahu Akbar

7. Mabit (bermalam) di Mina

Setelah menunaikan lempar jumrah, jamaah haji bisa beristirahat dengan bermalam di Mina..

8. Tawaf Wada

Jika tawaf sebelumnya adalah tawaf selamat datang, maka tawaf ini adalah tawaf perpisahan. Implementasinya dilakukan saat para jemaah akan meninggalkan Ka’bah.

 9. Tahallul

Setelah semua rangkaian urutan haji dilakukan, terakhir dilakukan tahalul, yaitu mencukur atau memotong rambut hingga botak atau sebagian.